Minggu, 07 November 2010

Abu Letusan Gunung Merapi Sampai Tasikmalaya

 
Tasikmalaya - Abu debu letusan Gunung Merapi telah mencapai kawasan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis dinihari sekitar pukul 01.00 WIB dan masih tampak terlihat hingga Kamis pagi.
"Awalnya warga tidak tahu abu apa itu, tapi mulai ramai dibicarakan setelah pada pagi hari banyak abu menempel di kolam," kata Jajang warga Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Abu letusan gunung Merapi itu kata Jajang banyak menempel di air kolam warga, bahkan menempel di daun dan pohon, namun tidak terlalu tebal.
Banyaknya abu bertebaran di Kota Taskmalaya itu, kata Jajang menjadi perhatian khusus bagi warga setempat, apalagi warga yang biasanya pagi-pagi pergi ke pasar menyempatkan waktu melihat abu yang menempel disetiap benda dan kolam.
"Ketahuannya shubuh, saat warga mau ke air melihat kolam banyak abu," kata Jajang.
Sementara itu di pusat Kota Tasikmalaya, daerah Pancasila, hujan abu tampak terlihat menjelang dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, abu tersebut menempel di kaca mobil dan teras rumah.
Dede Ibin warga Padasuka, Pancasila, Kecamatan Tawang mengatakan hujan abu tersebut memang terlihat tipis, namun menjelang pagi abu tersebut tampak terlihat tebal menempel di setiap genting rumah warga.
"Kaca mobil saya saja banyak nempel abu, cukup tebal, abu juga banyak yang menempel di daun-daun," katanya.
Selain wilayah Tasikmalaya, abu letusan Gunung Merapi tersebut sampai ke sebagian wilayah Kabupaten Ciamis. Namun keberadaan abu tersebut tidak mengganggu aktivitas warga yang pergi ke sekolah maupun bekerja dan warga tetap beraktifitas tanpa menggunakan masker penutup hidung.

Robot Jepang vs Robot Indonesia

Sebanyak 12 robot berkompetisi dalam Indonesia-Japan Robot Contest(IJRC) 2008 di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Jakarta, Minggu (11/9). Robot-robot yang bergerak otomatis tersebut harus secepat mungkin memadamkan api lilin dan menyelamatkan boneka bayi. Perlombaan yang menggunakan sistem setengah kompetisi ini akhirnya dimenangkan robot G-R dari Politeknik Elektronik Negeri Surabaya. 

"Perlombaan ini setiap robot harus dapat mencari sendiri sumber api dan memadamkannya. Selain itu ada boneka bayi yang harus diselamatkan untuk bisa memperoleh absolute win ," kata Ketua Panitia IJRC Endra Pitowarno, saat lomba berlansung di hall D PRJ Kemayoran Jakarta, Minggu(9/11).

Endra menjelaskan, para peserta merupakan yang terbaik dari hasil perlombaan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2008, Juni lalu. Sedangkan, dua peserta asal Jepang merupakan pilihan karena di Kumanoto National Colledge of Technology Japan dan Tokyo Institute of Technology Japan, Indonesia pernah menimba ilmu mengenai robot. Jika diibaratkan perlombaan ini seperti guru dan murid.

Mengenai lomba, robot-robot akan saling diadu di sebuah arena berbentuk kotak yang telah disekat. Sekat tersebut saling memberikan jalan untuk dapat menuju lilin yang disediakan di titik tertentu. Dua buah boneka bayi berwujud tabung sebesar kaleng minuman diletakkan di titik yang berbeda. Selain memadamkan api, robot juga harus mampu mengangkat bayi dan membawa kembali ke titik awal tempat memulai perlombaan. Banyaknya api yang dimatikan dan kemampuan mengangkat bayi dan meletakkan di tempat aman menjadi indi kator kemenangan.

"Jepang memang tempat kita belajar mengenai robot, tapi kini bisa dilihat kita sudah setara bahkan mampu menyaingi," tambah Endra.

Berdasarkan pantauan di arena pertandingan, kontes robot yang merupakan rangkaian Indonesia-Jepang Expo 2008 memang menyuguhkan sebuah tontonan dan kompetisi yang berkualitas. Semua peserta menunjukkan kema mpuan terbaiknya dalam membuat robot, sulit untuk memprediksi siapa yang menang di setiap pertandingan. Suasana ketegangan juga terlihat dari antusias dan ekpresi penonton yang memenuhi hall D PRJ Kemayoran Jakarta.

Hasil Kejuaraan
1. Robot G-R (Politeknik Elektronik Negeri Surabaya)
2. Robot Polbanbbot (Politeknik Negeri Bandung)
3. Robot The Denpa Final (Kumanoto National Colledge of Technology Japan)

The Best Idea 1. Robot Yogyakarto (Universitas Gadjah Mada)

The Best Inovation
1. Robot Tokyo-Tech-SSR (Tokyo Institute of Technology Japan).

Kamis, 04 November 2010

Sekolah Luar Negeri / Sekolah ke Luar Negeri mengapa dibutuhkan ? Apa manfaatnya ?

  1. Pemerintah, dunia usaha, dan universitas / sekolah di luar negeri saling bersinergi dalam mendirikan pusat-pusat riset berskala internasional, sehingga kesempatan untuk menghasilkan penemuan-penemuan  baru yang berguna bagi perbaikan kualitas hidup manusia semakin besar.
  2. Sekolah di luar negeri bisa mengatasi persaingan yang semakin ketat dalam mencari pekerjaan lintas negara terutama di level profesionalmenyebabkan pentingnya penguasaan bahasa Inggris dan teknologi terbaru.
  3. Sekolah ke luar negeri membentuk komunitas internasional yang akan menciptakan peluang-peluang untuk membangun jaringan berskala internasional (global networking).
  4. Manfaat lainnya dalam sekolah ke luar negeri adalah kondisi sosial budaya di luar negeri lebih teratur dan berdisiplin yang dapat kita pelajari sehingga secara individu kita menjadi lebih maju.
  5. Kesempatan untuk hidup mandiri dan latihan pengalaman kerja di dunia internasional.
  6. Fasilitas sekolah seperti perpustakaan lengkap, laboratorium canggih dengan teknologi terbaru disertai dosen-dosen berdedikasi tinggi yang bekerja penuh waktu.
  7. Banyaknya bidang keilmuan baru yang belum tersedia di dalam negeri bisa terjawab dengan adanya kesempatan ber sekolah di luar negeri
  8. Kesempatan untuk penyaluran bakat dan berorganisasi seperti organisasi kemahasiswaan ataupun klub-klub sesuai dengan minat dan bakat (olah raga, seni, musik, agama, politik, budaya, kegiatan sosial/kemanusiaan, toko buku, pemutaran film dll.)
  9. Pengisian waktu luang dengan bekerja paruh waktu untuk menambah pengalaman kerja
  10. Karir yang lebih menjanjikan baik secara jabatan ataupun penghasilan setelah selesai mengikuti sekolah di luar negeri